Site icon SMP NEGERI 3 JATIBARANG INDRAMAYU

Mengenal Pergerakan Lempeng Tektonik: Penyebab, Jenis, dan Dampaknya

Mari ketahui penyebab sampai dampak pergerakan lempeng tektonik yang dipelajari ahli geologi. Dijamin, seru lho!

Pernah nggak sih bertanya-tanya, kenapa gempa kerap terjadi di berbagai belahan dunia? Salah satu penyebab utamanya ialah pergerakan lempeng tektonik. Lempengan tektonik merupakan bagian dari pergerakan pelan lapisan bumi di atas mantel bumi. Pergerakan inilah yang kerap jadi pemicu aneka fenomena alam, seperti gempa, gunung api, bahkan pembentukan pegunungan.

Bumi kita tidaklah statis karena selalu bergerak, meski tak selalu bisa kita rasakan. Lempengan tetap terus bergerak sepanjang waktu, dan ini penyebab dari transformasi permukaan bumi. Tapi, apa sebenarnya pemicu gerakan tektonik serta bagaimana jenis pergerakannya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Penyebab Pergerakan Lempeng Tektonik

Pergerakan tektonik sebenarnya berfaktor karena arus konveksi pada mantel bumi. Mantel ini berada di bawah kerak bumi dan punya karakteristik lebih cair dibandingkan lapisan di atasnya. Karena panas inti bumi, mantel ini bergerak perlahan, lalu lempengan di atasnya pun ikut terdorong.

Sederhananya, panas inti bumi membuat material mantel bergerak ke atas, mendingin, kemudian turun lagi. Gerakan ini menciptakan sirkulasi mendorong lempengan di atasnya untuk bergerak. Nah, gerakan ini tak selalu terjadi dengan lancar, kadang-kadang ada gesekan atau tabrakan antara lempengan yang akhirnya menimbulkan gempa bumi.

Jenis Pergerakan Lempeng Tektonik

Ada sejumlah varian pergerakan tektonik yang perlu kamu ketahui. Masing-masing jenis pergerakan punya dampak berbeda di permukaan bumi. Berikut jenisnya:

  1. Divergen (Menjauh)

Jenis pergerakan pertama ialah divergen. Pada jenis ini, 2 lempeng bergerak menjauh. Saat ini terjadi, magma bawah mantel bumi akan naik ke permukaan, sehingga tercipta suatu kerak baru. Pergerakan divergen ini sering terjadi di dasar laut. Fenomenanya dikenal sebagai pembentukan punggung laut mid-ocean ridge.

Peristiwa divergen bukan cuma terjadi di lautan. Di sederet tempat, misalnya Lembah Celah Afrika Timur, kamu bisa melihat lempeng pergerakannya menjauh kemudian ciptakan jurang besar pada daratan.

  1. Konvergen (Mendekat)

Pergerakan konvergen terjadi saat pergerakan lempeng mendekat satu sama lain, lalu bertabrakan. Saat pertemuan dua lempeng, salah satunya biasa mengalami penurunan ke bagian bawah lempeng lainnya bernama proses subduksi. Pergerakan ini bisa hasilkan gempa kuat serta gunung berapi.

Sebagai contoh, pergerakan konvergen terjadi pada lempeng Indo-Australia serta Eurasia yang kerap bertabrakan di Indonesia. Inilah sebabnya kenapa Indonesia sering mengalami gempa dan punya banyak gunung api aktif.

  1. Transform (Geser)

Jenis pergerakan terakhir yakni transform, di mana 2 lempeng gerakannya saling menggeser. Pada pergerakan ini, lempeng tak saling mendekat maupun menjauh, tetapi bergeser berlawanan secara horizontal. Contoh paling terkenal adalah Sesar San Andreas di California, yang kerap picu gempa dahsyat pada wilayah tersebut.

Dampak Pergerakan Lempeng Tektonik

Sesudah ketahui jenis pergerakan tektonik, pasti kamu mulai paham bahwa pergerakan ini punya dampak besar, baik itu dalam jangka pendek maupun panjang. Pergerakan lempeng mendekat dan menjauh bisa sebabkan terbentuknya gunung, lembah, hingga lautan baru.

Namun, ada juga dampak lebih destruktif misalnya gempa disertai tsunami. Ini kerap kali terjadi di daerah rawan yang berbatasan dengan lempeng tektonik. Jadi, meskipun pergerakan ini merupakan bagian proses alami bumi, kita tetap harus waspada, terutama bila menempati daerah rawan gempa.

Kesimpulan

Kini, kamu sudah tahu kan, bagaimana pergerakan lempeng tektonik terjadi serta dampaknya terhadap bumi kita? Fenomena ini memang sangat menarik dan selalu menjadi bahan penelitian para ilmuwan geologi. Meskipun kita tak bisa menghentikan pergerakan ini, kita bisa memahami pola-pola yang terjadi guna memperkecil dampaknya, terutama gempa disertai tsunami. Jadi, penting buat kamu untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana alam akibat pergerakan pada lempeng tektonik!

Exit mobile version